Judul Novel: Rain Over Me
Penulis: Arini PutriGenre: Teen Romance
Penerbit: GagasMedia
Desain Cover: Dwi Anissa Anindhika
Halaman: 352 hlm
Sinopsis:
Ini cinta yang sulit. Kau dan aku ditakdirkan tak saling memiliki. Aku tak bisa mencintaimu seperti yang aku mau.
Namun, ketika dia hadir dalam hidup-mu di antara kita-aku pun sadar kebahagiaanku pelan-pelan akan memudar. Betapa tidak, dia bisa memberimu cinta dan perhatian. Menggenggam tanganmu hingga akhirnya kau terlelap di sisinya. Dia melakukan semua yang ingin aku berikan padamu.
Dan hari ini, aku memandangi senja pertama yang kunikmati tanpa dirimu. Aku belajar berbahagia untukmu. Dia yang paling tepat. Aku tahu itu-tapi..., bagaimana denganku?
Bagaimana caraku bahagia tanpa dirimu?
Well, pertama kali GagasMedia memposting sinopsis ini melalui fanbase mereka di sini. Aku tersentak tak percaya. Sungguh, siapa pun yang menulis sinopsis itu pasti sudah sangat keterlaluan. Sedikit membuatku meratapi nasib yang sejalan dengan cuplikan singkat yang hanya ada di belakang cover biru nan indah itu. Dan sukses membuat saya mati kutu karena ingin segera membaca dan memiliki buku itu. Love at first sight dimulai dari desain cover birunya yang biruuuuu muda, warna seperti ini warna yang paling aku suka, langsung jatuh cinta tanpa alasan dan alasan itu muncul saat membaca sinopsisnya. GagasMedia memiliki buku-buku yang cantik luar dalam.
Dan, saya perlu perjuangan cukup berat untuk mendapatkan buku ini, meski tidak perlu berperang atau menyiapkan bom bunuh diri sih, *halah...apa sih?* sedikit bercerita, saya hampir saya berebut dengan seorang gadis yang juga hendak membeli buku itu. Tapi apa daya, daripada saya jadi pelanggan yang jahat, saya biarkan dia mengambil kopi terakhir novel ini sedangkan saya hanya bisa mencakar-cakar rak buku toko buku itu *stooop, sedikit berlebihan sih memang*. Dan Mbak Arini Putri telah membuat saya kembang-kempis merasakan drama dalam bentuk tulisan yang dia ramu dalam novel pertamanya ini. Rain Over Me secara keseluruhan bagi saya adalah novel bagus, favorit saya pula. Ceritanya sangat pelik, tapi tidak membuat pembaca berkerut-kerut kening karena bingung alur ceritanya. Yang utama, karakternya memang cukup bagus dan memuaskan. Tapi di sini ada beberapa kekurangannya:
Pertama, karakter Yuna dan Yoon Jeon-Seuk. Mereka berdua ini terlampau sempurna dan membuat saya jadi nggak begitu simpati. Hehehehe, Yuna baiknya minta ampun dan Jeon-Seuk berhati mulia seperti pangeran. Berbeda sekali dengan Hyun-Bin dan Chae-Rin yang memiliki sisi gelap dan terang yang seimbang, itu membuat 2 karakter tersebut lebih real untuk di kenali. Dan untuk ide cerita, sebenarnya ide cerita ini sudah banyak, namun karena penulisnya sangat pandai dan memiliki diksi yang bernilai lima dari lima bintang saya, kisah ini menjadi begitu menyentuh dan dramatic banget.
Kekurangannya masih sekitar typo dan kata ganti yang kurang tepat, kata ganti kepemilikan yang seharusnya –ku menjadi –nya. Dan beberapa cetakan yang kurang jelas. Tapi, tetap saja itu semua menjadi tertutupi dengan keseruan cerita ini.
Kelebihannya adalah novel ini seperti drama Korea, ya mungkin karena inspirasi mbak Arin ini juga datang dari sebuah drama Korea. Tapi overall benar-benar seperti drama. Point of view yang diambil dari setiap tokoh membuat pembaca seolah menonton kejadian lewat penuturan ‘aku’ sang tokoh itu.
Bagian favorit saya di novel ini adalah endingnya. Endingnya sudah tertebak, tapi bagian Jeon-Seuk yang datang ke TK tempat Yuna mengajar itu benar-benar ide bagus. Dialog mereka menyentuh sekali hingga saya tidak percaya kalau novelnya sudah habis saya baca. Pengen ada terusan cerita jadinya, (*eeh, jangan deh ntar malah jadi berepisod-episod kayak sinetron di negara in...*sensor*)
Untuk mbak Arin, teruslah menulis ya mbak. Aku tahu suatu hari nanti Kyuhyun-oppa akan berduet denganmu, eh... apa hubungannya coba? Hehehe, ya kali aja dia dengar novelmu dan terinspirasi membuatkan sountrack dan menjadikan novel mbak jadi drama beneran dan dimainkan oleh Kim Bum dan Kim So Eun. *ooke, ini mulai nggak jelas deh* But. Gamsa hamnida, eonni... Sudah berhasil menohok saya dengan sinopsis dan membuat saya tersenyum kembali dengan cerita eonni. ^_^ Hwaiting!
2 comments
Aku harus beli ni novel, jadi nyesel kemarin ga beli di gramed padahal uda didepan mata ngiler liat coverna! T^T Reviewmu ok bgt, i love u'r blog
BalasHapusaq juga udah tertarik melihat covernya, dan akhirnya beli juga, wah.. Arin Eonni punya bias yg sama kyk aq, kekkekke^^
BalasHapus