Judul: The Problem With Forever
Penulis: Jennifer L. Armentrout
Alih Bahasa: Airien Kusumawardani
Editor: Fidyastria Saspida
Desain Sampul: Credit to Dream catcher
©123RF Butterflies ©Freepik.com
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: 2017
Halaman: 427 hlm
ISBN: 978-602-04-3622-7
Genre: Young-Adult, Romance
Rating-ku: 3 🌟
Blurb:
"Tdk apa-apa, Ingat? Aku janji aku akan melindungimu
selamanya. Tapi jangan bersuara." Dia meremas bahu Mallory.
"Diam saja, dan
saat... saat aku kembali, aku akan baca cerita untukmu,
oke? Cerita si kelinci bodoh itu."
Jangan bersuara.
Suara langkah kaki terdengar di koridor.
Jangan bersuara.
Bagi Mallory 'Mouse' Dodge, diam adalah
pelindung. Baginya, cara terbaik untuk bertahan hidup adalah dengan tidak
mengatakan apa-apa. Empat tahun berlalu sejak mimpi buruknya terjadi, dan dia mulai khawatir rasa takut akan membuatnya
terperangkap selamanya.
Tapi masa lalu yang buruklah yang membuat hidup Mallory terkurung. Apalagi
setelah satu sosok yang dulu
dikenalnya kini datang tanpa dia duga. Pada akhirnya Mallory harus memilih,
tetap diam atau berbicara dengan lantang—demi semua orang yang dicintainya, kehidupan yang diinginkannya, dan kenyataan yang harus diutarakannya.
First Impression
Awalnya
aku tahu buku ini versi Englishnya lebih dulu, kukira buku ini adalah sejenis
buku non-fiksi. Semacam ‘Note to Self’-nya Conor Franta. Tetapi ternyata The
Problem With Forever adalah novel young-adult yang cukup populer di luar sana.
Ketika melihat versi terjemahan Elex Media ini, aku lumayan tertarik dengan
covernya dan saat @tourianpeekybook mencari bookstagrammer untuk book tour
novel ini, aku enggak ragu untuk ikutan. Yeay, dan aku senang sekali karena
terpilih untuk kedua kalinya (setelah book tour Kersik Luai).