P.S. I Still Love You – Jenny Han
![]() |
(pic: google) |
Jenny Han
Penerbit Spring
356 hlm, September 2015
Masih dalam maraton reading
challege tahun ini bersama Reight Book Club, bulan Mei ini adalah bulan Romance. Jujur sejujurnya, aku sedikit
banyak menghindari membaca kisah-kisah yang melankolis, romantis ataupun
erotis. Entahlah, rasanya setiap kali aku memegang buku dengan sampul bernuansa
romantis dan manis, dalam hati aku meringis. Kapan hari-hariku sewarna dengan
sampul novel-novel romance yang ada di rak bukuku. Dan aku pun sadar bahwa
sebagian besar buku milikku yang ada adalah romance dari remaja hingga dewasa
muda, beberapa ada juga sih yang dewasa (ehem). Dan kenapa aku jadi curcol di
review buku yang harusnya profesional ini? Oke, aku mulai membuat diriku
sendiri tampak menyedihkan di laman yang harusnya menampilkan reviewku yang
memang sebagian besar adalah curhatan (selama membaca buku dan yang berkaitan
dengan buku). Oke, pada dasarnya saya cenderung curcol saat menulis. -__-
Untuk genre Romance
bulai Mei, aku memilih buku sekuel dari ‘To All The Boys I’ve Loved Before’
karangan Jenny Han yang berjudul ‘P.S. I Still Love You’. Sebelumnya aku sudah
membaca buku pertamanya dan benar-benar gemas dan kesal dengan Lara Jean.
Bagaimana kisahnya di buku sekuelnya ini? Makin menarik tentunya.
Sinopsis
Lara Jean
tidak mengira akan benar-benar jatuh cinta pada Peter. Dia dan Peter tadinya
hanya berpura-pura. Tapi tiba-tiba saja mereka tidak lagi pura-pura. Sekarang,
Lara Jean tambah bingung dengan perasaannya dan juga dengan situasi yang dia
hadapi.
Saat
seorang pemuda dari masa lalunya tiba-tiba kembali ke dalam kehidupannya,
percikan yang pernah dia rasakan pun kembali. Bisakah seorang gadis jatuh cinta
pada dua pemuda sekaligus?
Ringkasan
Kisah Lara Jean dan Peter Kavinsky ternyata berlanjut.
Yang tadinya hanya sandiwara kini benar-benar dilakoni keduanya. Kontrak
pura-pura pacaran tempo hari, yang menarik permasalahan untuk mendatangi hidup
Lara Jean yang aman dan tenang-tenang saja dan mengguncangnya. Lara Jean
benar-benar menulis surat cintanya lagi kepada Peter dan ingin menyerahkan
surat itu pada pemuda tersebut. Begitu perasaan Lara Jean yang sebenarnya
diketahui oleh Peter, mereka pun kembali terjalin dalam hubungan. Kali ini
sungguhan. Oh betapa Lara Jean adalah gadis yang paling beruntung.
Kemudian, mulailah bencana berdatangan. Masa remaja Lara
Jean sebagai gadis pintar dan baik-baik di sekolah tercoreng karena perbuatan
rendah seseorang yang tidak menyukai hubungannya dengan Peter. Seantero sekolah
kini akan berpikir bahwa Lara Jean tidak ada bedanya dengan gadis-gadis nakal
lainnya. Tapi Peter berusaha sekeras yang dia bisa untuk membereskan hal
tersebut. Tidak hanya menghina dirinya sendiri, peristiwa itu merendahkan
hubungan Peter dan Lara Jean. Situasi mulai bisa dikendalikan, namun Lara Jean
gelisah sepanjang cerita karena kecemburuannya pada Gen, mantan kekasih Peter
sebelumnya (baca ‘To All The Boys I’ve Loved Before’). Seringnya Lara Jean
mendapati Peter dan Gen masih sering berhubungan dan bertemu membuatnya minder
dan menyedihkan. Hati Lara Jean tak sebesar yang dia pikirkan dan tidak muat
untuk menampung Peter-dan-Gen yang masih berhubungan terus. Dikacaukan dengan
hubungan pelik itu, Lara Jean kedatangan tamu tak diundang. John Ambrose
McClaren, mengiriminya sepucuk surat balasan untuk surat cinta Lara Jean yang
ditujukan pada pemuda itu. Lara Jean sudah begitu yakin jika surat yang dia
tulis sudah hilang namun ternyata surat itu benar-benar sampai pada tujuannya.
Dan mendapat balasan!
Harus melalui serangkaian pertengkaran, persaingan dan
ketidakjujuran supaya Lara Jean benar-benar memenukan pilihan hatinya.
Hubungan Lara Jean dan orang-orang di sekitarnya memang
normal. Ya, senormal orang-orang di kehidupan nyata. Lara Jean dulu bersahabat
dekat dengan Gen sejak kecil namun persahabatan mereka berubah sering perubahan
pada diri mereka. Peter, Gen, John dan Lara Jean sendiri adalah teman
sepermainan dan tinggal berdekatan. Itu yang membuat hubungan mereka semakin
rumit saat hati mereka bergerak ke arah yang lain. Sementara keluarga Lara Jean
sendiri adalah keluarga yang mungkin memang benar ada di dunia ini. Kehidupan
yang disajikan dalam novel ini terasa begitu dekat dan nyata.
First Impression
Novel ini cantik, dari luar dan dalam. Apa yang ingin
ditampilkan di sampulnya memang apa yang ingin digambarkan oleh si penulis. Konsepnya
begitu matang. Sampul buku ini memang digarap dengan sangat serius dan cermat.
Modelnya bernama Helen Chin yang memang berdarah Amerika dan Asia. Sangat
mewakili rupa Lara Jean Song Covey. Pemotretannya pun sangat apik. Aku harap
buku-buku di Indonesia juga seserius ini dalam menyajikan sebuah karya. Aku
tentu saja tidak sabar tahu bagaimana kelanjutan LJ dan Peter K ini. Harusnya aku
sudah selesai membacanya tahun lalu saat bukunya rilis tapi sekarang barulah itu
terwujud.
How did I experience this book?
Aku ingin membacanya sebagai bacaan santai dan manis tapi
gagal total. Aku merasakan nada-nada tinggi dalam percakapan Lara Jean dan
Peter-entah mengapa. Tidak semanis buku pertamanya, tapi lebih memuat banyak
pesan dan langkah yang hati-hati untuk seorang gadis seperti Lara Jean. Secara
umum aku sudah mendapat garis besar kisah ini. Genre romance memang selalu gampang ditebak garis besarnya, namun
kejutan-kejutan yang menghiasinya dari halaman pertama hingga akhir itulah
kunci untuk memainkan genre ini. Detail-detail kecil dan tampaknya sepele
memang tidak mudah dikuasai. Aku suka saat Lara Jean bersikap lebih kuat
daripada biasanya tapi aku tidak suka senewen dan seringnya dia berpikir
negatif kepada orang lain. Aku suka saat Peter tampak tidak berdaya di depan
Lara Jean dan mengikuti kemauan gadis itu tapi aku tidak suka sikap lemahnya
pada Gen. Lara Jean tidak akan menguasai Peter seperti Gen mengklaim dirinya
tapi Peter memang belum bisa benar-benar bersih dari Gen. Aku suka chemistry Lara Jean dengan John Ambrose
namun oh namun, entahlah, rasanya tidak benar sama sekali jika Lara Jean tidak
bersama Peter!
Characters
Di buku pertama aku memfavoritkan Kitty, adik Lara Jean
yang keras kepala, menyebalkan, sok dewasa dan suka bikin pusing. Kitty terlalu
kecil untuk memahami hal-hal yang terjadi pada orang dewasa dan remaja tapi,
sosok polos anak kecilnya hadir seperti pencerah. Tapi untuk ‘P.S. I Still Love
You’, ini adalah tribute untuk Lara Jean Song Covey untuk pencapaiannya menuju
pendewasaan diri selangkah lebih maju.
Plot
Plotnya cukup rapi dengan menggunakan plot maju. Namun
aku kurang merasakan perpindahan plot yang mulus dari plot permasalahan cinta
Lara Jean dengan kehidupan sehari-harinya di rumah dan di Belleview tempatnya
magang. Bahkan sepertinya ada ruang yang harus ada untuk mempererat alurnya. Di
bagian menuju penyelesaian dan akhir, menurutku agak terlalu cepat dan
terburu-buru. Dari plot Lara Jean dan John berpindah pada plot Lara Jean dan
Peter, terasa melompat.
POV
Dikisahkan dari seorang gadis yang belum berpengalaman
tentang pacaran bernama Lara Jean Song Covey dengan sudut pandangan ‘aku’.
Tema
Cinta anak SMA, pendewasaan diri remaja, persahabatan dan
keluarga.
Quotes
Kurasa kau tidak bisa terus mencengkeram masa lalu hanya supaya ada sesuatu untuk dipegang. – hlm 34.
Berhati-hatilah dengan hatimu. Semua terasa seolah akan berlangsung selamanya, tapi sebenarnya tidak. Cinta bisa pergi atau orang-orang bisa pergi, bahkan tanpa bermaksud untuk pergi. Tidak ada yang dijamin tidak akan berubah. – hlm 34.
Kau tidak mungkin bisa melindungi dirimu sendiri dari patah hati, Lara Jean. Itu bagian dari hidup. – hlm 275.
Kalau kau kehilangan seseorang dan rasanya masih menyakitkan, saat itulah kau tahu cinta kalian nyata. – hlm 321.
‘Jung’. Artinya koneksi antara dua orang yang tidak pernah bisa terputus, bahkan ketika cinta berubah jadi benci. Kau masih menyimpan perasaan lamamu pada mereka dan kau tidak akan pernah bisa menyingkirkan perasaan itu sepenuhnya darimu. Kau akan selalu memiliki perasaan cinta di dalam hatimu untuk mereka. – hlm 332.
Banyak orang yang keluar masuk di hidupmu. Untuk satu masa, mereka adalah duniamu, mereka segalanya. Lalu suatu hari mereka bukan lagi apa-apa bagimu. Kau tidak bisa tahu seberapa lama mereka akan berada di dekatmu. – hlm 347.
Perpisahanlah yang berat untuk dihadapi. – hlm 347.
Ending
Cukup sampai di sini saja kisah ini. Jangan ada yang
berani menganggu!
Pertanyaan
Seperti apa Kitty yang berusia 16 tahun? Sepertinya dia
punya potensi untuk menjadi seorang Geneive berikutnya, dalam artian yang baik.
Benefit
Untuk remaja Indonesia, harus pintar memahami budaya yang
kalian baca di novel ini. Kalian boleh saja tergila-gila pada Peter Kavinsky,
tapi jangan lupa cowok Indonesia tidak semuanya sesempurna Peter K. Ingat!
Untuk remaja putri khususnya, kalian harus benar-benar paham budaya pacaran di
Amerika tidak bisa disamakan dan dipaksakan untuk diterima sepenuhnya oleh
budaya kita sendiri. Hubungan Peter K dan Geneive memang menggiurkan tapi lihat
saja, Peter tidak bahagia dengan itu. Well,
tidak sepenuhnya begitu juga, sih. Tapi dengan Lara Jean dia bisa lebih lega
dan tenang bernapas. Dengan Gen, Peter bisa menyalurkan hasratnya sebagai
pemuda yang tumbuh dewasa. Namun dengan Lara Jean, Peter bisa lebih menghargai
hal-hal kecil dan detail yang tampaknya remeh namun mengandung kekuatan untuk
bisa bertahan bersama seseorang yang ingin kau jadikan yang mendampingimu di
sisimu untuk hal yang lebih besar dan lebih berarti daripada hanya
bersenang-senang. Bukan berarti itu tidak bersenang-senang. Hidup bukan soal
bersenang-senang tanpa kendali.
0 comments