To All The Boys I’ve Loved Before [book review]
Judul : To All The Boys I’ve Loved Before
Penulis :
Jenny Han
Penerbit :
Penerbit Spring
Tahun terbit :
April, 2015 (cetakan pertama)
Halaman :
380 hlm
ISBN :
9786027150515
Genre :
Novel Remaja, Terjemahan
Penerjemah :
Airien Kusumawardani
Lara Jean menyimpan
surat-surat cintanya di sebuah kotak topi pemberian ibunya.
Surat-surat itu bukan surat
cinta yang ditujukan untuknya, tapi surat yang ia tulis. Ada satu surat untuk
setiap cowok yang pernah ia cintai—totalnya ada lima pucuk surat. Setiap kali
menulis, ia mencurahkan semua perasaannya. Ia menulis seolah-olah mereka tidak
akan pernah membacanya karena surat itu memang hanya untuk dirinya sendiri.
Sampai suatu hari, semua
surat-surat rahasianya itu tanpa sengaja terkirimkan—entah oleh siapa.
Saat itu juga, kehidupan cinta
Lara Jean yang awalnya biasa-biasa saja menjadi tak terkendali. Kekacauan itu
melibatkan semua cowok yang pernah ia tulis di surat cintanya—termasuk cinta
pertamanya, pacar kakaknya dan cowok terkeren di sekolah.
S
|
ebelumnya aku ingin berterima kasih kepada
Penerbit Spring dan @Libri Ra karena berkat blog tour dan giveaway-nya aku bisa
mendapatkan novel keren ini! Aku juga sangat menikmati event blog tour ini dan
berhasil mengikuti hampir seluruh blog tour dan giveawaynya. Tapi sayang sekali
aku tidak bisa ikut kuis Finale-nya karena ada masalah dengan laptop. Tetapi,
rasanya mendapatkan novel To All The Boys I’ve Loved Before saja ini sudah
sangat aku syukuri dan ini membuatku sangat senang. Baru novel ini yang bisa
kulibas habis hanya dalam waktu singkat tahun ini! Aku hanya butuh waktu satu
kali duduk selama tiga jam mulai jam dua belas malam sampai jam tiga pagi untuk
mengikuti kisah Lara Jean dan surat-surat cintanya.
~ First Impression ~
Kurasa bukan aku saja yang jatuh hati pada novel
ini karena sampulnya yang sangat cantik. Penampilan novel ini dengan sampul
yang sudah terkonsep sangat matang ini sangat menarik. Selain enak dipandang,
sampul To All The Boys I’ve Loved Before ini menurutku sudah sebagus poster
film. Konsep yang begitu matang dan terencana terlihat jelas dari sampulnya dan
juga model yang menjadi Lara Jean di sampul tersebut sungguh amat mendekati
kemiripan dengan tokoh Lara Jean.
Dari segi ceritanya, kisah Lara Jean sudah
menarik untuk dibaca. Di zaman modern seperti sekarang cewek seperti apa sih
yang masih menulis surat diam-diam untuk cowok yang dia taksir? Bagaimana nasib
cewek itu kalau sampai surat-suratnya diterima oleh orang-orang yang dia tulis dalam
surat cintanya? Ini mungkin bukan ide paling brilian, tetapi kisah Lara Jean
sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja.
~ The Story ~
To All The Boys I’ve Loved Before adalah kisah
remaja yang lengkap. Di dalamnya terdapat jalinan kisah keluarga—persaudaraan—persahabatan—kisah
cinta dan pengembangan diri remaja. Dengan tokoh utama Lara Jean yang merupakan
anak kedua dari tiga bersaudara keluarga Song yang juga teman baik Josh
Anderson dan Peter Kavinsky, kisah ini tidak hanya menghibur pembaca tetapi
juga mengajak pembaca untuk melihat sisi keluarga dari drama remaja ini.
Sebagai anak tengah, Lara Jean seolah-olah dihantui dengan kesempurnaan
saudarinya, Margot. Margot adalah anak tertua dan dialah yang memegang kendali
setelah ibu mereka meninggal dunia. Margot menjadi panutan dan yang mengatur
adik-adiknya, Lara Jean dan Kitty. Sementara Lara Jean merasa dirinya tidak
lebih baik dari Margot dalam hal apapun termasuk sekolah—pekerjaan rumah dan
urusan percintaan. Ditambah lagi dengan Kitty sebagai adik yang kadang bersikap
lebih logis dan lebih dewasa daripada dirinya, Lara Jean harus berusaha keras
membuktikan kalau dia adalah kakak yang baik ketika akhirnya Margot harus
kuliah di luar negeri dan meninggalkan ayah dan kedua adiknya.
Hubungan persaudaraan yang erat, hangat dan
memikat antara Margot, Lara Jean dan Kitty adalah sebuah ide brilian. Ditambah
lagi intrik kisah cinta Lara Jean dengan beberapa cowok yang akhirnya
membuatnya mendapat masalah besar. Surat cintanya kepada Josh Anderson, pacar Margot
yang pada saat itu baru saja putus dengan Margot jatuh ke tangan Josh. Paniklah
Lara Jean karena pada saat itu juga dia sadar dengan kepergian Margot dia
kembali merasakan perasaannya yang dulu pada Josh. Lara Jean tahu Josh masih
sayang pada kakaknya dan bagaimanapun juga dia tidak bisa melakukan hal ini
pada Margot. Dengan penuh kepanikan Lara Jean harus menghadapi satu cowok lagi,
Peter Kavinsky. Peter Kavinsky adalah teman Lara Jean semasa SMP, dan dia
menerima surat cinta dari Lara Jean yang dia tulis saat SMP dulu. Dulu mereka
memang berteman baik, tetapi setelah Peter jadian dengan Geneveive, pertemanan
mereka merenggang hingga kini.
Entah apa yang dipikirkan oleh Lara Jean, untuk
menghindari Josh dia tanpa pikir panjang menciptakan drama baru yang akhirnya
menyeret dirinya dalam permainan dengan Peter Kavinsky. Dia berpura-pura
berpacaran dengan cowok terkeren di sekolah supaya Josh berhenti bertanya soal
surat cintanya. Jadilah sensasi baru di sekolah tentang Peter Kavinsky dan Lara
Jean yang sekarang menyandang status sebagai pasangan. Peter yang saat itu baru
saja putus dengan Geneveive pun tidak membuang kesempatan itu sia-sia. Dia
memanfaatkan drama ini untuk membuat Geneveive cemburu.
Tetapi tidak disangka jika pacaran bohongan ini
berkembang lebih jauh. Dimulai dengan Kitty yang tahu jika Peter adalah ‘pacar’
Lara Jean, dan itu membuat Peter dekat dengan Kitty... lalu Lara Jean yang
akhirnya diterima oleh teman-teman Peter sementara dulu mereka tidak begitu
menyukai Geneveive... kemudian ibu dan adik laki-laki Peter sudah bertemu Lara
Jean... lalu ayah Lara Jean yang juga menyukai si Peter dan akhirnya Margot pun
mulai menyetujui jika Lara Jean berdekatan dengan Peter Kavinsky...
Sementara itu, Lara Jean dan Peter Kavinsky pun
mulai merasakan ada yang berubah dengan diri mereka. Mereka akhirnya mengakui
satu sama lain jika mereka saling menyukai. Namun ada satu hal yang membuat perasaan Lara
Jean dan Peter Kavinsky harus terhalang. Konflik berantai antara Margot-Lara
Jean-Josh dan Lara Jean-Josh-Peter Kavinsky ditambah lagi Lara
Jean-Geneveive-Peter Kavinsky terjadi di hari yang tidak pernah terpikirkan
oleh Lara Jean. Kini ketika dia akhirnya menemukan tambatan hatinya, ketika
kehidupan cintanya memiliki tujuan, ketika dia bisa merasakan bagaimana rasanya
memiliki semacam kekuasaan atas seorang cowok... cowok itu menjauh karena takut
menyakiti Lara Jean sekali lagi.
Dan... kisah ini belum selesai! Lara Jean dan
Peter Kavinsky belum menemukan akhir kisah cinta mereka. Sebuah ending cliffhanger
yang menyebalkan namun tetap saja ingin sekali tahu seperti apa kisah Lara Jean
dan Peter Kavinsky ini pada akhirnya.
~ Characters ~
Lara Jean Song Covey
Gadis ini imut dan menggemaskan tapi kadang
menyebalkan dan membuatmu ingin meremas pipinya atau menepuk keningnya dan
berkata, “Ayolah Lara Jean! Beranilah! Kau bisa!” atau “Kenapa kau sangat
polos? Atau sebenarnya kau ini pura-pura imut dan polos?”
Kadang aku tidak habis pikir dengan tindakannya
tapi kadang aku juga kasihan pada Lara Jean yang merasa minder dengan kehidupan
cintanya. Tapi aku salut pada Lara Jean yang akhirnya bisa menyadari bahwa dia
juga memiliki kemampuan tak kalah seperti Margot untuk mengurus keluarganya.
Aku senang ketika dia akhrinya bisa lebih mandiri dan bisa menjadi sosok kakak
untuk Kitty meskipun kadang sifat kekanakannya masih saja muncul.
Peter Kavinsky
Well, secara umum Kavinsky adalah COWOK
MENYEBALKAN! Bisa kubayangkan betapa tampan wajahnya sampai-sampai itu tampak sangat
menyebalkan. Bisa kubayangkan ekspresi wajah tebar pesonanya yang membuatmu
meleleh sekaligus ingin menamparnya. Tapi ada saat-saat dimana Peter Kavinsky
itu tidak bisa ditolak dan tidak bisa dilupakan begitu saja. Sikapnya yang
memang sombong dan cenderung menyebalkan, terkadang bisa sangat manis dan penuh
perhatian. Tapi saat-saat ketika Peter terbelenggu pengaruh Geneveive, itulah
saat yang paling menyebalkan. Aku ingin melihat Peter Kavinsky yang sedikit
lebih berusaha untuk memperjuangkan Lara Jean, bukan sebaliknya.
A
|
ku sangat menikmati kisah To All The Boys I’ve
Loved Before ini. Jenny Han adalah penulis buku remaja dan anak-anak yang sudah
sangat terbukti dalam bidangnya. Apa yang dituliskan oleh Jenny Han bisa sampai
dengan sangat baik karena penerjemahan novel ini yang juga sangat bagus. Kadang
membaca buku terjemahan membuat dahi mengkerut karena menemukan kata-kata atau
kalimat yang terdengar dan terasa aneh, tapi novel ini diterjemahkan dengan
sangat baik dan menurutnya berhasil! Salut kepada penerjemahnya yang dengan
baik hati sangat teliti dan bersedia memberikan banyak pengetahuan tentang
detail-detail dalam cerita. Bahkan nama-nama makanan bermerek yang tidak ada di
Indonesia diberi penjelasannya di sini. Ini membuat kita sebagai pembaca merasa
terbantu dan jadi tambah informasi mengenai detail cerita. Dan penerjemahannya
yang mulus dan mengalir membuat kisah dari penulis bisa sampai pada pembaca
dengan cara yang enak dan meyenangkan.
Tentunya aku dan pembaca lain pasti sangat
menantikan PS. I Still Love You, sekuel dari novel ini! Bisa sangat dipastikan
buku keduanya akan sangat dicari oleh para pembaca Penerbit Spring!
0 comments