Siapa sih yang gak kepengen
dapat buku gratis? Apa lagi kalau bukunya itu novel karya Jenny Han, To All The
Boys I’ve Loved Before yang diterjemahkan oleh Penerbit Spring. Dalam rangka blog tour
dan giveaways, Penerbit Spring bekerja sama dengan beberapa blogger buku. Salah
satunya adalah Biondy (http://kireinasekai.blogspot.com).
Nah, siapapun boleh ikutan
giveaways ini, lho! Hadiahnya juga keren banget, ada novel To All The Boys I’ve
Loved Before by Jenny Han dan hadiah kejutan menarik dari Penerbit Spring bagi
pemenang kuis finale. Serangkaian event blog tour dan giveaways ini mengharuskan
siapa saja yang ikut untuk blog-walking ke blog-blog buku yang jadi host-nya.
Di setiap host akan ada giveaway berhadiah novel TATBILB dan ada potongan puzzle
yang harus dilengkapi untuk dikumpulkan ke Penerbit Spring untuk ikut kuis
finalenya.
Gak sabar pengen ikutan?
Langsung saja kunjungi website Penerbit Spring atau fanpage-nya. Kalian juga
bisa langsung mampir ke blog Biondy di (http://kireinasekai.blogspot.com)
untuk ikutan giveaway yang dia adakan di blognya sekarang! Tunggu apa lagi? Ayo
ikutan, siapa tahu bisa beruntung dapat hadiah keren dari Penerbit Spring!
|
pic: Goodreads(dot)com |
Judul : Girls in The Dark
Penulis : Akiyoshi Rikako
Penerbit : Haru
Terbit :
Mei 2014
Tebal : 279 hlm
ISBN : 978-602-7742-31-4
Genre : J-Lit, remaja, thirller, dark,
psycho, Tantangan Membaca 2015: Buku-buku “karya” Dini Novita Sari
Sinopsis
Apa yang ingin disampaikan oleh gadis itu? Gadis itu
mati. Ketua Klub Sastra, Shiraishi Itsumi, mati. Di tangannya ada setangkai
bunga lily. Pembunuhan? Bunuh diri? Tidak ada yang tahu. Satu dari enam gadis
anggota Klub Sastra digosipkan sebagai pembunuh gadis cantik berkarisma itu.
Seminggu sesudahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan. Mereka ingin mengenang
mantan ketua mereka dengan sebuah cerita pendek. Namun ternyaa, cerita pendek
yang mereka buat adalah analisis masing-masing tentang siapa pembunuh yang
sebenarnya. Keenam gadis itu bergantian membaca analisis mereka, tapi... Kau...
pernah berpikir ingin membunuh seseorang? – Girls in The Dark.
First Impression
Saya tidak
pernah membaca novel bergenre thriller, horror, suspense atau apapun
yang berbau pertumpahan darah, kegilaan, psycho dan hal-hal gelap
seperti ini. Bacaan saya selama ini jika dianalogikan yaitu seperti pelangi,
berwarna-warni ceria, juga seperti es-krim tiga rasa cokelat-vanila-strawberry
dan berbau teori konspirasi atau sci-fi. Saya anti pada bacaan apapun yang
menggandung unsur kegelapan. Tapi Tantangan Membaca ‘karya’ Dini Novita Sari
mengubah segalanya. ‘Girls in The Dark’ adalah novel pertama sepanjang sejarah
membaca novel saya yang berbau dark-thriller. Jujur saya kurang menyukai
genre seperti itu. Saya tidak bisa membaca sesuatu yang berisi adegan
berdarah-darah dan pembunuhan. Tapi ‘Girls in The Dark’ ternyata tidak seseram
yang saya kira. Cocoklah untuk sebagai kudapan pembuka jika saya ingin menambah
daftar bacaan saya dari genre serupa.
Adalah
mimpi yang menjadi nyata untuk bisa bertemu langsung dan berinteraksi dengan
seorang Dewi 'Dee' Lestari. Awalnya saya masih ragu untuk mempercayai bahwa ini
benar-benar terjadi. Tanggal 29 Maret 2015, tepatnya di Perpustakaan Bank
Indonesia Surabaya, saya melihat sosok nyata penulis idola saya ini. Dalam
agenda bertajuk Dee's Coaching Clinic, Mbak Dewi Lestari membuka
seluas-luasnya kesempatan bagi yang berkeinginan kuat untuk menulis dan
bergelut di dunia sastra untuk berdiskusi seputar dunia penulisan. Ada beberapa
poin penting yang dikupas satu per satu di sini yaitu, 1. Berpikir kreatif, 2.
Riset menulis, 3. Pemetaan Cerita, 4. Karakter dan beberapa tips menulis ala
Dewi Lestari.
Coaching Clinic
penulisan ini diawali dengan pembahasan pertanyaan-pertanyaan dari peserta yang
sudah dikirimkan melalui e-mail sebelumnya. Hal yang menjadi pondasi coaching
clinic kali ini adalah 'berpikir kreatif'. Mbak Dewi Lestari pun
memulai diskusi dengan membongkar apa itu berpikir kreatif. Ringkasan tentang
isi Dee's Coaching Clinic Surabaya kemarin seluruhnya bersumber dari penjelasan
langsung Mbak Dewi Lestari dengan penulisan ulang dan adaptasi sebisa yang saya
lakukan.
1. Berpikir Kreatif
Berpikir
kreatif adalah modal dasar bagi seorang penulis. Tapi masih sering kita keliru
mendefinisikan apa itu berpikir kreatif. Berpikir untuk harus bikin cerita yang
lain dari yang lain akan mengganggu proses kreatif itu sendiri. Menurut Dee
Lestari, seseorang yang berpikir kurang kreatif akan hanya berhenti pada
dirinya sendiri.
Berpikir
kreatif adalah memperluas medan kesadaran diri.