I read this book again. Then, lets check my review after I read it twice this time
Well, I've read this novel for times uncountably. but every time i read Eclair, yes I always got the feel about the story.
Membaca Eclair seperti menonton film drama klasik. Suasana Rusia yang identik dengan hal-hal yang melankolis dan musik membuat setting dan alur dalam novel Eclair benar-benar nyata, mbak Prisca telah memberikan sentuhan yang berbeda dari novel lain. Tidak terlalu mendetail seperti brosur, namun seolah memang benar-benar nyata kisah itu terjadi. Rusia, New York, Paris dan Indonesia. Novel ini menawarkan sebuah kisah yang sangat pelik, namun begitu sederhana dan menyentuh dengan kisah yang berbeda.
Alur seperti Eclair inilah yang sedikit sulit untuk dipraktekkan, maju mundur dan maju lagi. lalu banyak karakter yang harus dikolaborasikan dengan karakter lain. Jika penulis tidak begitu mengerti tentang karakternya, akan sangat sulit untuk membagi porsi antara karakter satu dengan yang lain. Katya, Sergei, Stepanyc, Kay,Livher, adalah karakter-karakter yang kuat, dan mereka memiliki kisah yang bisa berpadu dengan apik ditangan penulisnya, Mbak Prisca Primasari.
Andaikan saja, Eclair difilmkan, sungguh...setting Rusia, New York, Paris dan Indonesia akan sangat menarik dengan skandal pemerintah Rusia yang berbau Rasputin dan sejarah Rusia. Semoga saja ada yang bersedia memindahkan novel ini ke dalam bentuk bergerak yang lebih nyata.
Review Cover Eclair!
Judul Buku: Please Look After Mom
Penulis: Shin Kyung Sook
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: November 2011
Halaman: 296 hlm
Alih bahasa: Tanti LesmanaSepasang suami-istri berangkat ke kota untuk mengunjungi anak-anak mereka yang telah dewasa. Sang suami bergegas naik ke gerbong kereta bawah tanah dan mengira istrinya mengikuti di belakang. Setelah melewati beberapa stasiun, barulah dia menyadari bahwa istrinya tidak ada. Istrinya tertinggal di Stasiun Seoul.
Perempuan yang hilang itu tak kunjung ditemukan dan keluarga yang kehilangan ibu/istri/ipar itu mesti mengatasi trauma akibat kejadian tersebut. Satu per satu mereka teringat hal-hal di masa lampau yang kini membuat mereka tersadar betapa pentingnya peran sang ibu bagi mereka; dan betapa sedikitnya mereka mengenal sosok sang ibu selama ini, perasaan-perasaannya, harapan-harapannya dan mimpi-mimpinya.
Review:
Kisah yang ditulis Shin Kyung Sook ini begitu memilukan sekaligus indah. Hilangnya seorang ibu yang tidak pernah terpikirkan oleh anak-anaknya, suaminya dan iparnya membuat mereka semua-keluarga yang dulu lebih mengabaikan sang Ibu daripada mendengar dan mencoba mengenalnya lebih jauh-sadar bahwa mereka sama sekali tidak begitu mengenal wanita yang penuh kekuatan dan kasih sayang itu.
Suami yang tidak bisa diandalkan, singkatnya. Sang Ibu harus memeras keringatnya membesarkan anak-anaknya. Saat dewasa mereka semua lebih mementingkan pekerjaan dan enggan untuk bersentuhan dengan Ibu secara lebih emosional, dan belum lagi kakak ipar yang malah terlihat seperti ibu mertua yang mengkritik apapun yang perempuan bernama Park So-nyo itu lakukan.
Begitu indah dan menyesakkan dada kisah ini dirangkai dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Dimulai dengan pembukaan dimana seolah pembaca adalah anak perempuan terakhir sang Ibu lalu anak laki-laki pertamanya, hingga point of view kisah ini diambil dari sisi ayah, suami sang Ibu, Istri, ipar yang hilang ini. Membuat setiap scene dan plotnya memang berubah sangat dinamis. Terasa sekali setiap perubahan point of view dengan emosi dan karakter yang berbeda-beda. Lalu saat sudut pandanganya berubah menjadi point of view sang Ibu, kisah ini semakin memilukan dengan rangkaian kata yang penuh emosi dan karakter kuat Ibu. Saat membaca buku Please Look After Mom ini, pembaca seolah disentakkan dengan kata kau, kamu. Seolah kisah ini adalah milik sang pembaca, dan buku ini mengingatkan tentang apa, siapa dan bagaimana perjuangan Ibu untuk menghidupi anak-anaknya, melayani suaminya yang suka pergi entah kemana dan mencoba bersabar saat ipar yang seolah mertua itu mulai membuatnya bingung dan kesal.
Kisah ini menggetarkan hati dengan ide-ide penulisnya yang bisa menggambarkan bagaimana seorang ibu bersikap dan mengambil keputusan demi anak-anak dan keluarganya.
Ibu, tiga huruf menjadi satu kata yang jika dijelaskan mungkin tinta selautan takkan cukup untuk menuliskan betapa besarnya pengorbanan dan kasih sayang yang mereka berikan. Ibu, ibu berarti wanita... istri dan ibu untuk anak-anaknya.Quotes FavoriteMana bisa kita hanya melakukan apa yang kita sukai? Ada hal-hal yang mesti dilakukan, entah suka atau tidak. –IbuBagaimana kau bisa hidup kalau tidak bisa menaruh percaya pada orang lain? Lebih banyak orang yang baik daripada yang jahat. –IbuKalau kau mau angkat kaki dari dunia yang indah ini, silahkan saja minum-minum terus. –IbuAku bahagia menjalani sekian banyak hari dalam hidupku, karena aku memilikimu. –IbuKau membandingkan dirimu dengan ibu, akan tetapi Ibu sungguh tidak bisa dibandingkan dengan apapun. Seandainya kau berada dalam posisi Ibu, kau tidak akan melarikan diri seperti ini, lari dari rasa takut. –Ibu
Novel: Eclair: Pagi Terakhir di Rusia
Penulis: Prisca Primasari
Penata Letak: Dian Novitasari
Desain Sampul: Jeffri Fernando
Penerbit: GagasMedia
Well, ini cover novel akan saya review. Kalau biasanya reader mereview isi buku, saya ingin mereview cover/sampul dari novel dan buku-buku sebagai bentuk apresiasi saya terhadap tangan kreatif pada pendesain dan layouter yang telah memberi balutan indah pada buku-buku yang menjadi favorit saya tentunya.
Dimulai dari cover depannya yang membuat saya jatuh hati. Kesan bokeh pada backgroundnya yang menampakan cahaya yang berpendar membuat kesan yang sesuai dengan isi buku ini. Dari satu sisi sudah mendukung isi cerita. Lalu keranjang kue yang ada di atas rumpul hijau dan ilustrasi cabang kering pohon menambah kesan kuat yang menjelaskan apa yang Eclair ceritakan. Potret keranjang tersebut menggambarkan salah satu plot dimana tokoh di dalamnya mengadakan piknik di taman. Seperti yang diilustrasikan, piknik dengan kue eclair di atas rumput hijau. Dari cover depan yang sukses mengilustrasikan isi cerita, saya beri nilai delapan dari sepuluh. Dari cover belakang, sudah tidak perlu disinggung lagi. Penataan font dan pemilihan font yang dipakai sangat cocok dengan karakter novel yang memiliki aura romance ini.
Beralih dari penataan letak/ layouting isi novel. Saya terpukau saat membuka pertama kali novel ini. Di setiap chapter ada gambar-gambar bertema Rusia yang sangat mendukung isi cerita. Pemilihan font juga pas dan enak dibaca. Secara keseluruhan kemasan novel ini sesuai dengan nilai novelnya yang sangat bermakna. Cerita yang memang bagus dibungkus dengan sampul yang bagus pula. Sebuah paket yang syarat akan makna dan kreatifitas.
Pesan untuk desainer, penulis dan semua pihak yang telah turun tangan dalam penyusunan novel ini: Sebuah ketulusan akan terpancar dari keluaran yang kita buat. Tetaplah memberikan ketulusan itu pada cerita dan sampul yang om dan tante ciptakan, karena dari sanalah sebuah apresiasi akan menyemangati kita semua.
Nb: untuk mbak Prisca, saya review covernya dulu ya mbak. Maaf kalau bukunya belum sempat saya review. Karena sudah banyak yang review Eclair mbak. Regards.
Annyeong Korea! Daebaaak!Judul: Annyeong KoreaPenulis: Elvira Fidelia TanjungPenerbit: GagasMediaHalaman:272 hlmSeperti yang saya bayangkan buku perjalanan ini benar-benar memberi kita banyak kisah lucu dan inspiratis untuk segera melakukan perjalanan ke Korea. Well, awalnya saya bingung sewaktu membeli buku ini karena ada satu buku lain yang juga sedang saya incar. Tapi pilihan pun jatuh pada buku Annyeong Korea ini. Dan saya tidak menyesal sama sekali.
Saya banyak mendapatkan info-info yang mendukung untuk dijadikan referensi tulisan saya.
Annyeong Korea memiliki kelebihan dari segi penuturan penulisnya yang mudah dan enak dibaca. Jadi siapa saja pasti nyaman membacanya, juga diselingi dengan cerita lucu dan konyol si penulis sewaktu menjelajag berbagai sudut Korea. Sedikit typo pada beberapa kata namun tidak mengganggu.
Well, ini buku yang patut dibaca bagi siapa saja yang ingin berangkat ke Korea dengan tujuan belajar dan menjelajah!
It's always exciting to come back for book reviewing again. And for the first time in 2012 I'd like to review this book. Ya, Oppa & I by Lia Indra Andriana and Orizuka. Well, every Kpoppers should have known both of the writers, right? They are two of writers in Indonesia who interest in Korean genre. Setelah membaca buku ini hanya dalam waktu kurang lebih 3-4 jam dengan segala jeda dan usikan dari luar, akhirnya inilah review dari saya. Well sebelumnya ini novel saya pinjam dari teman saya Riefa, hehehe maaf... karena belum punya budget untuk beli novel lagi setelah dirampok di toko buku kemaren, (loooh kok curhat?)Oppa & I
Judul : Oppa & I
Penulis: Orizuka & Lia Indra Andriana
Penerbit: Penerbit Haru
Halaman: 156 hlm
Sinopsis
Jae In:
‘Oppa’.
Apa panggilan itu tidak terdengar lucu? Terutama setelah kau pergi meninggalkanku begitu saja lima tahun lalu?
Sekarang saat bertemu lagi, apa yang membuat senyummu selebar itu?
Apa kau senang melihatku seperti ini?
Jae Kwon:
Jae In-a.
Kau dulu menggemaskan, tetapi sekarang mengapa begini? Siapa yang membuatmu susah, katakan pada Oppa!
Oppa tak akan membiarkan siapapun menyakitimu!
Oppa akan melindungimu!
Novel ini bercerita tentang keluarga. Ya, tentang dua saudara kembar (Park Jae Kwon dan Park Jae In). Karena perceraian kedua orang tua mereka (Park Jae Bin dan Sandy, wanita asal Indonesia), mereka harus terpisah dengan jarak Jakarta-Korea. Singkatnya, Jae Kwon memiliki hidup enak dan nyaman di Korea sedangkan Jae In harus menderita di Jakarta karena setelah eomma mereka bercerai dengan appa, Sandy harus menerima kalau bank tempatnya bekerja bangkrut. Dan, suatu ketika entah bagaimana Jae Bin menemukan keluarganya dan mengajak Sandy, mantan istrinya untuk rujuk kembali. Namun apa? Mereka harus tinggal di Korea, membuat Jae In harus meninggalkan tempat yang selama 5 tahun dia tinggali.
Sesampainya di Korea, pastilah hal yang tidak ingin dia ketahui adalah kakak kembarnya, Jae Kwon. Entah apa yang bisa membuat anak laki-laki itu bisa tersenyum begitu lebar sedangkan Jae In merasakan sebuah pengkhianatan dari seorang kakak kembar yang selama 5 tahun tidak mempedulikannya.
Hingga mereka masuk sekolah yang sama...dan masalah pun dimulai di sini.
Persahabatan, cinta monyet dan Keluarga mewarnai novel ringan ini. Cocok untuk usia SMA terlebih yang masih unyu-unyu... Oppa & I memiliki kelebihan karena cerita yang dibangun lebih cenderung kepada permasalahan keluarga yang sering dikesampingkan oleh remaja-remaja sekarang. Dan tentunya lagi setting Korea dan budayanya membuat novel yang awalnya beredar online ini menarik begitu banyak perhatian di kalangan remaja yang sedang terkena virus Hallyu, virus Korean boyband dan girlband yang juga sukses membuat saya demam karena terkena jenis virus itu.
Satu lagi yang bikin betah bacanya. Selain bikin airmata tersedot-sedot, ceritanya bikin ngakak juga ternyata karena Jae Kwon yang kelewat konyol dan Jae In yang kelewat judes. Bahkan ada ilustrasi di akhir novel. Ampuuuun, aku gak bisa berhenti ketawa.. Hahahah..
Well, gak heran kalau novel ini bisa sukses! Daebaak! Untuk penulisnya, mbak Orizuka dan mbak Lia... Hmmm, aku kira Oppa & I bisa looh jadi trilogi atau bahkan tetralogi... siapa tahu ada penerbit di Korea yang mau nerjemahin jadi bahasa Korea dan eh, siapa sangka ada produser tertarik dan dijadiin film. Ahh..indahnyaa... Anyway, harus dibarengi dengan semangat dan usaha keras untuk bisa terwujud!
"Ia tidak suka ditinggalkan, jadi dia tidak ingin meninggalkan" -Jae In.
Quote yang aku suka dari ucapan Jae In, yaaa... sederhana kalau tidak ingin ditinggalkan jangan ninggalin orang gitu aja... :-)
Terimakasih untuk Oppa & I dari Riefa yang sudah meminjamkan aku buku-bukunya yang belum aku balikin. Dan, aku gak sabar nunggu buku baru dari mbak Orizuka dan mbak Lia.
Novel: Remember When
Penulis: Winna Efendi
@winnaefendiPenata Letak: Wahyu Suwarni
Desain Sampul: Dwi Anissa Anindhika
@A_n_e_e_s_yPenerbit: GagasMedia
@GagasMedia
Well, ini cover novel akan saya review. Kalau biasanya reader mereview isi buku, saya ingin mereview cover/sampul dari novel dan buku-buku sebagai bentuk apresiasi saya terhadap tangan kreatif pada pendesain dan layouter yang telah memberi balutan indah pada buku-buku yang menjadi favorit saya tentunya.
Saat melihatnya di laman FB mbak Winna, kesan pertama saya adalah ‘Kesepian’. Dari penataan objek bangku kayu, tas, cardigan putih, dan payung menggambarkan sebuah perasaan yang saya artikan sebuah kesepian. Ada cerita dibalik itu semua. Warna pastel yang lembut menyiratkan cerita yang penuh dengan plot yang breathtaking. Membuat pembacanya hanyut, cover ini pun begitu. Aura yang dibiaskan mendukung atmosfer dalam cerita novel.
Lalu tentang pemilihan huruf dan penataan dalam buku. Saya salut sekali karena ada kejutan di dalamnya. Per bab memiliki ilustrasi gambar origami burung dan kupu-kupu. Menambah kesan sendu dalam novel ini. Font dan penataannya menarik, ada perbedaan jenis font yang tidak membuat jenuh kala membaca plot-plot yang selalu berubah sesuai dengan point of view yang dipakai penulis.
Cover ini cukup berhasil mendukung isi novel ditambah dengan pilihan kata di sampul belakang yang membuat orang ingin segera membaca novel ini.
PS: Saya bukan pakar desain-mendesain, saya hanya penikmat karya rupa yang berbentuk sampul buku. Sejak lama saya menyukai garapan yang dimiliki desainer-desainer dari penerbit GagasMedia. Sejak itulah, saya ingin sekali belajar desain. Tapi rasanya sulit yaah, dengan ini saya hanya ingin mengapresiasi karya-karya kakak-kakak semua. Untuk itu, mohon maaf apabila ada yang kurang berkenan. Semoga dengan ini semakin banyak karya-karya yang semakin baik. Salute untuk kerja keras penulis dan desainer covernya.
Jika ada pepatah don't judge a book by its cover, saya pikir ulang... karena cover memberi kesan pertama pada pembaca, maka kesan pertama itu tidak boleh hancur atau berlalu tanpa ada kesan apapun. Jadi, hal penting untuk bisa menciptakan cover buku yang menarik. Keep working well! :D
Salam.
Novel: Refrain: Saat Cinta Selalu Pulang
Penulis: Winna Efendi
Penata Letak: Wahyu Suwarni
Desain Sampul: Jeffri Fernando
Penerbit: GagasMedia
Well, ini cover novel akan saya review. Kalau biasanya reader mereview isi buku, saya ingin mereview cover/sampul dari novel dan buku-buku sebagai bentuk apresiasi saya terhadap tangan kreatif pada pendesain dan layouter yang telah memberi balutan indah pada buku-buku yang menjadi favorit saya tentunya.
Spesial. Ya, itu yang saya simpulkan setelah membaca novel ini. Seperti kebiasaan saya sebelum memilih buku, saya akan mencari cover yang paling menarik perhatian saya dulu. Jika itu menarik, saya mulai mencari apakah cerita di dalamnya juga menarik. Refrain memiliki keduanya. Review tentang novel ini bisa di baca
di sini.Untuk cover depannya. Ini lain dari cover novel manapun. Amplop biru yang ternyata mengandung sepucuk kertas bertuliskan It’s always been you itu spesial sekali. Lagi-lagi om Jeffri berhasil merangkum satu plot dalam covernya, amplop ini menceritakan surat cinta kaleng dari Nata untuk Niki itu kan? Benar-benar ide brilian untuk menjadikan ide tersebut sebagai konsep cover. Dan lata belakang yang menggambarkan kertas partitur lagu dengan not-not balok itu mendukung karakter Nata yang menjadi musisi. Seolah itu menggambarkan lagu-lagu yang Nata ciptakan. Dan cover ini sangat mendukung isi cerita yang penuh dengan dunia remaja. Dari segi font dan pemilihan warna berhasil mewakili dunia remaja yang ceria. Dan dari tata letak dalam buku, semuanya pas dan sesuai dengan mata pembaca. Hurufnya cocok dan mewakili genre buku ini. Salut pada karya ini.
PS: Saya bukan pakar desain-mendesain, saya hanya penikmat karya rupa yang berbentuk sampul buku. Sejak lama saya menyukai garapan yang dimiliki desainer-desainer dari penerbit GagasMedia. Sejak itulah, saya ingin sekali belajar desain. Tapi rasanya sulit yaah, dengan ini saya hanya ingin mengapresiasi karya-karya kakak-kakak semua. Untuk itu, mohon maaf apabila ada yang kurang berkenan. Semoga dengan ini semakin banyak karya-karya yang semakin baik. Salute untuk kerja keras penulis dan desainer covernya.
Jika ada pepatah don't judge a book by its cover, saya pikir ulang... karena cover memberi kesan pertama pada pembaca, maka kesan pertama itu tidak boleh hancur atau berlalu tanpa ada kesan apapun. Jadi, hal penting untuk bisa menciptakan cover buku yang menarik. Keep working well! :D
Salam.